Posts

Showing posts from June, 2011

For you.....

Bogor, 28 Juni 2011. Kamu tau?? Setiap libur tiba, di saat semua mahasiswa bahagia menyambut liburannya masing-masing, aku justru merasa sedih. Kenapa?? Karena saat libur tiba, itu artinya aku tidak bisa bertemu denganmu. Aku tak bisa melihatmu dan mendengar suaramu. Hatiku hampa, aku mati rasa. Aku tak mampu mengendalikan perasaanku. Aku merindukanmu... Bagaimana caranya aku bisa bertemu denganmu?? Aku hanya bisa bertemu denganmu di saat hari-hari kuliah. Dan ini juga yang menjadi alasanku, kenapa aku tidak begitu menyukai waktu libur kuliah, dan aku selalu datang ke kampus, walaupun saat itu adalah hari libur. Karena aku berharap, saat aku ke kampus, aku bisa bertemu denganmu. Kemarin, aku mencarimu. Berjalan, mengelilingi kampus, di tengah teriknya matahari. Peluhku mulai menetes membasahi wajah dan tubuhku. Tapi, aku tak mempedulikannya. Aku terus mencarimu, terus berjalan dari satu tempat ke tempat yang lain. Mengunjungi tempat-tempat dimana

AADB

Kalo dulu ada film AADC (Ada Apa Dengan Cinta), sekarang ada AADB nih.. Di jamin (bergaransi, ada kerusakan uang kembali.. loh??) ceritanya ga kalah menghebohkan dari cerita Rangga dan Cinta di AADC. Hahahahaha...  Are you ready guys?? Gw luncurkan cerita AADB... Ada Apa Dengan Bokap. Nah loh... Ok.. This is the story... Enjoy it.. Begini loh ceritanya... Beberapa hari yang lalu (udah lama sih sebenernya..), bokap dan nyokap ngobrol, ngomongin soal gw dan masa depan gw (*alay). Dan gw denger pembicaraannya itu.  Gw ga nguping loh.. orang suara bokap nyokap kedengeran sampe kamar gw qo. Cuma karna gw denger nama gw disebut-sebut dalam pembicaraan itu, muncullah hasrat untuk menguping. Hahahaha,, Tiba-tiba gw kaget, karna denger bokap nanya, “Devi tuh punya ‘temen cowo’ g c?? Qo ga pernah di bawa ke rumah??” (jeleger, gubbraakkkk.....). Terus nyokap teriak, “Deviiiiiiiiiii...... bapak nanya tuh, katanya kamu dah punya cowo blom??” sambil ketawa-ketawa

Kebijakan = Undang-Undang = Pancasila

Senin yang lalu, tepatnya tanggal 30 Mei 2011, saat saya mengikuti kuliah Sistem Ekonomi, saya memikirkan suatu hal tentang negeri saya tercinta, Indonesia. Kuliah hari itu sangat interaktif, karna diskusi berlangsung antara mahasiswa dan dosen dengan sangat menarik. Kami mendiskusikan tentang keadaan Indonesia saat ini dari berbagai aspek, khususnya aspek ekonomi. Saat itu dosenku bertanya, kurang lebih inti dari pertanyaan tersebut seperti ini, “Mazhab apa yang cocok untuk perekonomian Indonesia??” Beberapa teman saya mencoba menjawab pertanyaan itu dari sudut pandang masing-masing. Ada yang menjawab bahwa seharusnya Indonesia memiliki mazhab sendiri untuk perekonomiannya, karna Indonesia mempunyai karakter tersendiri yang berbeda dengan negara lainnya di dunia. Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat luas, terdiri dari banyak pulau yang “disatukan” (bukan dipisahkan) oleh lautan. Sementara, satu lagi temanku mencoba menjawab pertanyaan

Tuhan... Aku jatuh cinta

Tuhan... Sepertinya aku jatuh cinta. Terima kasih Tuhan, karna Kau telah mengirimkan dia kepadaku. Terima kasih telah membawa dan menuntunnya untuk masuk ke dalam kehidupanku. Terima kasih pula karena Kau telah memberiku kesempatan untuk dapat mengenalnya. Dia... Seorang pria sederhana dengan segala kerendahan hatinya. Seorang pria yang bisa membuatku merasa nyaman dan tenang saat berada didekatnya. Seorang pria yang menyadarkanku bahwa aku sudah dewasa dan harus bersikap layaknya seorang wanita dewasa. Mungkin dia tidak pernah menyadari bahwa sebenarnya dia telah mengajarkanku banyak pelajaran. Dia mengajarkanku untuk selalu bersabar, dia mengajarkanku untuk dapat mengendalikan emosi, dan dia juga telah mengajarkanku bahwa mengeluh itu tidak pernah dapat menyelesaikan masalah, justru hanya akan membuat masalahmu terasa lebih berat. Tuhan... Pria ini begitu baik. Aku menyayangi dan mengaguminya, bahkan lebih dari itu, aku mencintainya. Namun, aku ta